- Home >
- story and fanfict >
- ALL MY LOVE IS FOR YOU
Posted by : Unknown
Minggu, 28 Agustus 2016
Hari
ini, kami berencana untuk menjenguk teman kami di kota sebelah. Aku dan
teman-temanku berkumpul di rumahnya Dita. Rumah Dita tidak begitu jauh dari
rumahku perjalannya kira-kira membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit.
Sampai
di rumah Dita aku bertemu dengan Dillah, Azki, Tantya, Ayu, dan Naru. Kami
berbincang-bincang sebentar lalu berangkat ke rumah Nova, teman kami yg ada di
kota Kanhyen. Dalam perjalan, kami bertemu dengan Sifa, dan Carri. Ayu pun
mengajak mereka untuk ikut ke rumah Nova.
Di
tengah-tengah perjalanan, hujan tiba-tiba turun kami segera mencari tempat
berlindung. Tantya menemukan sebuah pos keamanan di jalan menuju rumah Nova.
Tak berpikir panjang, aku dan yang lainnya segera berlindung di pos tersebut.
Hujan
mulai reda, kami mulai berjalan kembali. Karena hujan, jalanan jadi becek. Kami
harus berhati-hati agar tidak terkena lumpur yg ada di jalan.
Tak
lama berjalan, kami sudah tiba di rumah Noval. Noval senang sekali melihat
teman-temannya datang mengunjungginya. Di rumah Nova. Azki, Tantya, Sifa, dan
Ayu bermain di ruang keluargannya. Sedangkan aku, Naru, Carri, Dillah, dan
Dita. Bermain tablet di ruang tengah bersama.
“
Thya, hari ini ada film bagus lho !” kata Naru sambil mendekatiku
“
Emm....... , emangnya film apa ?” tanyaku balik
“
The Indepedent Day. Gimana, mau nonton ngak ?” jawabnya
“
Boleh, jam berapa ?” tanyaku kembali
“
Nanti sebentar lagi, jam 7.30 kok !” jawabnya sambil menyalakan TV di depannya
Carri
datang sembil membawa wafer “ Tango “ dari ruang keluarga. Dan duduk di dekat
Dita. Dillah asik bermain sama Dita di ujung ruang tengah. Carri menghampiriku
dan Naru yang sedang melihat acara TV.
“
Kak, kamu mau wafer ngak ?” tanyanya dengan nada yang memelaskan
“
Oh, iya. Cocok sekali, tepat pada waktunya !” jawabku sambil mengambil wafer yg
dibawa Carri
“
Makasih ya, Carri “ sambung Naru sambil mengambil wafer yang mau kumakan
“
Ehh..... , Naru, kamu itu apa-apaan sih !” tanyaku
“
Ngak ngapa-ngapain. Wah, filmnya dah main !” serunya
Aku,
Naru, dan Carri melihat film bersama-sama. Kebetulan hari itu hari libur jadi
kami bisa menginap di rumah Noval. Jika terlalu malam untuk pulang.
“
Naru, filmnya serem ngak ?” tanyaku di awal-awal film dimulai
“
Ngak begitu juga, “ balasnya dengan singkat
Beberapa
menit film diputar, Carri pergi. Alasannya dia mau bermain di ruang keluarga.
Belakangan ini, Carri agak cuek sama aku. Aku heran, setiap kali ada Naru
sikapnya seolah-olah berubah. Namun, aku dan Naru memang teman yang dekat juga
sih.
Film
sudah berjalan selama 2 jam lebih sedikit aku sudah mulai ngantuk.
“
Naru aku mulai ngantuk nih !” ucapku
“
Jangan tidur dulu dong, filmnya kan belum selesai !” balas Naru
“
Terus gimana dong !” tanyaku
Sejenak
berpikir Naru mendapat ide
“
Aku tahu !” seru Naru
“
Apa, jika bagus aku mau, tapi kalau tidak, aku tidak mau. Aku sudah capek “
balasku
Aku
meninggalkan Naru lalu pergi kekamar dan tidur.
Beberapa
menit setelah itu, aku mulai tertidur. Dan mulai bermimpi.
Pagi
pun tiba, aku bangun bersama dengan Carri juga.
Aku
pun pergi untuk membasuh muka dan sekalian jalan-jalan di sekitar rumah Nova.
Tak lama setelah itu Dita menyusulku dari belakang sambil berlari. Dia bilang
kalau Carri tiba-tiba sakit, badannya deman.
Tak
berpikir lama aku langsung kembali ke rumah Nova, dan mengecek keadaan Carri.
Naru sudah ada di sana. Namun, kelihatannya dia bingung harus berbuat apa.
Aku
segera menyuruh Dita untuk mengambilkan air es dan washslap. Setelah itu, aku
mngompresnya.
“
Carri kamu tidak apa-apa kan ?” tanyaku
“
Kak Thya maaf membuatmu repot ya !” jawabnya dengan senyuman kecil
“
Ya, ngak apa-apa kok “ balasku dengan nada yg tenang
Tiba-tiba
Naru datang membawa makanan untuk Carri dan aku. Berbincang-bincang sebentar,
Naru lalu pergi. Aku mengikutinya sampai di ruang tengah. Aku bertanya kenapa
dia tiba-tiba pergi. Tapi, jawabnya “ aku hanya mengantarkan makanan saja,
tidak ada yg lainnya “.
Aku
jadi bingung sendiri karena sikap Naru, kurasa ada sesuatu yg dia sembunyikan
dari teman-temannya.
Aku
pun kembali ke kamar tamu. Disana sudah ada Dita dan Dillah yang menemani
Carri. Aku menghampiri mereka dan bercerita tentang Afis yang tidak ikut ke
rumah Nova.
Tak
teresa hari sudah siang, sebenarnya kami akan pulang siang ini, tetapi karena
Carri sakit, kami mengundur kepulangan kami menjadi besok.
“
Carri, aku tinggal dulu ya. Aku mau tidur diruang tengah sambil nonton TV “
kataku sambil beranjak dari kursi
“
Ya kak, nggak pa pa kok ! Kan sudah ada Dita dan Dillah yang menjagaku “
jawabnya
“
Baiklah kalau begitu, aku tinggal dulu ya !” balasku sambil pergi
meninggalkannya
Aku
dan teman-temanku pun kembali melanjutkan aktivitasnya masing-masing. Selang
beberapa jam aku menjenguk keadaan Carri yang masih sakit. Tampaknya Carri
sudah lebih baik.
Waktu
makan malampun tiba, aku makan di kamar tamu bersama dengan Carri, Dita, dan
Dillah. Tak lama kemudian Naru datang, dia bilang kalau ada perlu denganku. Aku
pun meninggalkan Carri, Dita, dan Dillah.
“
Naru kita mau kemana ?” tanyaku penasaran
“
Kita akan pergi keluar sebentar. Tak ada masalahkan !” balasnya
“
Nggak ada, cuma penasaran aja. And tumben kamu ajak aku keluar, biasanyakan
jarang banget “ balasku balik
“
Sudah diam saja, jangan banyak bicara “ jawabnya
Tak
lama kami berjalan, dia tiba-tiba berhenti dan menunjuk sebuah tempat. Aku pun
diajak ke sana. Dan diajak berbincang-bincang sebentar. Di tengah-tengah
perbincangan dia bertanya.
“
Thya, menurutmu aku berlebihan nggak ?” tanyanya sambil menundukkan kepalanya
“
Berlebihan apanya ?” tanyaku heran
“
Apa benar ada dendam antara Carri, kamu, dan Dian ?” tanyanya lagi
“
Maksudmu ?” tanyaku balik
“
Aku dengar dari Dillah kalau kamu suka aku kan, sama juga dengan Carri kan ?”
tanyanya
“
Soal itu, aku tidak bisa berbuat apa-apa !” jawabku sambil menundukan kepalaku
“
Lalu, apa benar kalau kalian sering bertengkar untuk mendapatkanku ?” tanyanya
Aku
hanya terdiam, tak bisa berkata-kata lagi. Semua yang ada di dalam hatiku telah
terungkap oleh kata-katanya yang begitu tahu banyak tentang hatiku.
“
Thya, jujur saja. Tidak pa pa kok !” sambungnya
“
Maaf, jika aku menyakitkan hatimu, tapi aku harus pergi, tak ada kata-kata yang
dapat ku katakan untuk hal itu !” jawabku sambil berdiri dan berlari
meninggalkannya
Aku
pun berhenti di depan rumah Nova. Tanpa berpikir aku pergi ke belakang rumah
Nova dan entah kenapa aku menangis sendiri.
Tapi
ada ada satu hal yang kuketahui aku tidak ingin membuat orang lain sedih karena
aku. Aku hanya ingin membuat bahagia seseorang walaupun itu melukai hatiku sendiri.
Aku
pun masuk dan kembali ke kamar tamu. Di sana ada Carri, Dita, dan Dillah yang
tertidur lelap.
Aku
keluar dari sana, dan berjalan menuju ke ruang tengah. Di sana sudah ada Naru
yg sedang nonton TV. Kali ini aku tidak menghampirinya, melainkan sebaliknya
aku meninggalkannya sendiri.
“
Thya, tunggu. Kamu mau kemana ?” tanyanya mencegahku keluar rumah
“
Bukan urusanmu. Sebaiknya kamu didalam saja menemani Carri yang sedang sakit “
jawabku agak marah
“
Thya !” balasnya dengan nada yang agak pelan
“
Tolong, jangan lukai perasaan Carri lagi. Sudah cukup kamu melukai perasaannya
dan juga perasaanku “ jawabku sambil mengenakan sepatu
“
Oh ya, Ingat perkataanku baik-baik ya,
jangan membuat hati orang lain menangis karena seorang yang dia cinta tidak
mencintainya. ” sambungku lalu pergi meninggalkan Naru
“
Tapi kenapa Thya !” tanyanya sambil melihatku pergi
Aku
tak percaya akan mengatakan hal itu pada Naru. Tapi kelihatannya aku agak
memaksanya.
Tak
lama aku berjalan, Dillah datang menyusulku. Dia bilang kalau Carri sudah
sembuh. Aku pun berlari kembali ke rumah Nova.
Sampai
di rumah Nova, aku langsung menghampirinya dan melihat keadaannya. Aku
berencana kita dapat pulang besok pagi, karena sekarang hari sudah gelap. Jadi
besok kami akan pulang.
Setelah
aku menyatakan itu, Naru datang. Dia bilang kalau dia akan berusaha agar tidak
membuat seseorang yang mencintainya menangis.
Memang
benar seorang yang kau cintai belum tentu mencintaimu, walau hanya menjadi
seorang teman atau sahabat. Dia telah memdapat cinta dariku, ALL MY LOVE IS FOR YOU
THE
END
-di tulis oleh Asih Setiyasih-
-hak cipta dilindungi undang undang-